31.8.10

sedikit cerita proses kreatif membuat novel

awalnya, suatu malam aku iseng menggambar sebuah peta di kertas. peta dari hasil imajinasiku sendiri. lalu aku beri nama kota, pegunungan, hutan, sungai, dan lain-lain di peta itu. setengah jadi, peta itu membuatku teringat pada sebuah naskah ceritaku yang baru kubuat 4 bab di tahun 2007.

ceritaku itu berkisah tentang seorang tokoh bernama tuan malam. cerita itu pun kutambahi dengan setting yang menggunakan peta itu. (awalnya, blog-ku yang kubuat di tuanmalam.blogspot.com akan kuisi dengan cuplikan-cuplikan dari novelku itu; kini blog itu malah berisi berbagai tulisan campur-aduk.)

peta itu, yang kugarap pada september 2008, membuatku mulai menggarap beberapa bab cerita lagi. namun penggarapan itu terhenti di tengah jalan. laptopku sempat rusak beberapa bulan, dan beberapa pekerjaan lain membuatku tidak konsentrasi mengerjakan novelku.

bulan maret atau april 2009, aku bertemu dengan seorang cewek di smuk cor jesu. waktu itu aku diminta mengisi materi jurnalistik. di situlah aku mengenal angelia lionardi (orange skyline). di sma itu angelia sering membuat ilustrasi untuk majalah sekolahnya. setelah kuceritakan tentang novel yang tengah kubuat, ia sangat antusias ingin menggarap ilustrasinya.

angelia membuat semangat menulisku muncul lagi. selama beberapa bulan akhirnya novel ini menjadi 12 bab. namun, karena di waktu-waktu ini aku juga masih menggarap renungan, esai, cerpen, dan kadang meresensi buku, fokus kepenulisanku mulai tak terarah.

kalau tak salah, menjelang akhir tahun 2009, novel itu tergarap 18 bab. aku ada rencana merampungkan novel itu di bulan februari 2010, namun lagi-lagi karena konsentrasiku menulis tidak fokus, akhirnya tertunda-tunda lagi. (beberapa tulisanku di saat-saat ini bisa disimak di blog tuanmalam.blogspot.com, ulasansastra.blogspot.com, dan kajiansosialdanbudaya.blogspot.com.) sampai bulan april 2010, kalau tidak salah, novel ini baru jadi 21 bab.

suatu malam, kalau tak salah bulan mei 2010, angelia sms aku. dia bertanya kapan novelku rampung. dia juga bercerita kalau adiknya yang masih kelas 6 sd sangat menyukai ceritaku. nah, kesukaan adiknya pada novelku inilah yang pada akhirnya membuatku sangat bersemangat merampungkan novelku.

setelah pulang liburan kenaikan kelas bulan juni lalu, kurampungkan novel itu hingga mencapai 25 bab. jumlah halamannya ada 160, ketikan 1,5 spasi. angelia kemudian merampungkan ilustrasi yang kuminta untuk dibuatkan di tiap bab. akhir juli, novel ini dan ilustrasi-ilustrasinya benar-benar selesai.

aku sangat lega merampungkan ceritaku kali ini. ini adalah karya yang kubuat dengan sangat serius dan hati-hati. ini kali kedua aku membuat novel. aku mencetak naskahku beberapa kali demi memudahkan proses editing (aku kadang masih membuat salah kalau mengedit naskah di depan layar komputer). aku juga memberikan bayaran untuk ilustratorku karena walaupun awalnya dia tidak minta bayaran, hasil kerjanya sungguh baik dan pantas dihargai dengan sejumlah uang. aku juga sempat kehilangan flashdisk yang sudah memuat 21 bab novel ini dan beberapa puluh tulisanku yang lain (untungnya aku punya back-up-annya).

aku memeriksa keseluruhan naskahku berkali-kali di akhir juli, sehingga tadi siang, saat naskahku ini kukirimkan ke penerbit lewat pos, aku sudah lega karena bagiku sudah tidak ada lagi kesalahan tulis yang kutemukan.

pelajaran penting yang kupetik dari membuat novel kali ini adalah kontinyuitas. melanjutkan novel setelah meninggalkannya beberapa bulan benar-benar menguras energi. kita bisa lupa dengan apa yang sudah kita tulis; kita bahkan mungkin kehilangan emosi atau semangat untuk melanjutkan cerita lagi. untuk kontinyuitas itulah diperlukan totalitas dan stamina yang mantap. menulis novel adalah pekerjaan yang tidak ada satu orang pun yang menyuruh dan mengawasi. pekerjaan ini sepenuhnya berbekal kebulatan tekad. menulis novel seperti menggeser kenyamanan, menaklukkan diri sendiri, dan belajar hidup konsisten. makanya, stephen king dalam "on writing" memberi saran agar para penulis novel hanya boleh beristirahat sehari dalam seminggu.

nah, pada akhirnya, aku berharap novel ini bisa diterbitkan. aku sudah menyiapkan enam seri lanjutan dari novel ini. namun, kalau pun penerbit tidak ada yang mau menerbitkan novelku, aku akan tetap menggarap keseluruhan serial novelku tentang tuan malam yang ada di negeri imajinasiku bernama harigia.

suatu saat, cepat atau lambat, kuyakin akan ada penerbit yang tertarik untuk menerbitkannya.***

sidoarjo, 5 agustus 2010

catatan:

bagi yang berminat, untuk melihat beberapa cuplikan novel, silahkan mampir ke blog tuanmalam.blogspot.com, lalu klik label/kategori yang berjudul "tuan malam" (http://tuanmalam.blogspot.com/search/label/Tuan%20Malam)

No comments: