15.1.10

Kepergian Penjaga Rumah

"... Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel." (Mazmur 121:3-4)

Mazmur 121

Anjing adik saya itu, di suatu pagi mengeluarkan darah terus-menerus dari lehernya. Jalannya tertatih-tatih dan ia tampak lemas. Beberapa hari kemudian kondisinya makin parah. Ia tak bisa berjalan dan hanya diam berbaring. Suaranya pun lemah sekali. Tak sampai seminggu berlalu, ia pun mati.

Sayangnya, penyebab kematian itu baru diketahui setelah ia mati. Ketika lehernya dibedah agak dalam oleh seorang kawan adik saya, ternyata ada sebuah peluru senapan angin yang bersarang di sana. Seorang saudara yang tinggal bersama adik saya menangis tersedu-sedu melepas kematian anjing itu.

Di Sekadau, pedalaman Kalimantan Barat, keberadaan seekor anjing cukup berarti untuk menjaga keamanan di kawasan sekitar rumah adik saya. Di sana sepi sekali.

Kepergian seekor hewan yang kita andalkan dan sayangi, dapat membekaskan kesedihan yang begitu dalam. Apakah Anda pernah kehilangan seseorang yang begitu Anda percayai, sayangi, dan andalkan? Kita menaruh harapan dan cinta buat mereka, namun dengan kuasa dan ijin-Nya Ia mengambil mereka dari hidup kita.

Inilah yang membuat kita semestinya belajar bahwa tak ada yang kekal di dunia ini. Apa pun yang kita andalkan dan harapkan dapat berganti, berubah, dan bahkan lenyap. Kita bahkan dituntut oleh-Nya untuk tidak percaya dan hidup bagi diri kita sendiri. Kita ditentukan untuk senantiasa bersandar pada Allah, yang telah berjanji menyertai kita hingga kesudahan zaman; juga yang walaupun langit dan bumi berlalu, firman-Nya akan tinggal tetap. (~s.n~)

"Semua orang datang dan pergi dalam kehidupan kita. Tuhan tidak pernah pergi, asal kita mau dan sadar untuk selalu datang kepada-Nya."

No comments: