12.2.09

Totalitas: Eksplorasi Bakat


Jubing Kristianto, mantan pimpinan redaksi sebuah media ternama di negeri ini, beberapa tahun lalu memutuskan jadi gitaris sepenuh waktu. Ia mengeluarkan album solo Becak Fantasy pada bulan Februari 2007 dan Hujan Fantasy di tahun 2008 yang dipuji banyak pengamat musik.

Yang unik dari album musik ini adalah aransemen dan variasi nada yang ditampilkan Jubing. Ia membuat Becak karya Ibu Sud dan Burung Kakatua terdengar lebih nikmat dengan komposisi nada, akor dan irama yang lain dari yang selama ini kita dengar. Harian Kompas memuji kalau Jubing "... bukan saja membuat aransemen yang serius ... tapi juga memainkannya dengan sangat apik, sangat alamiah...."

Jubing telah empat kali jadi juara pertama Yamaha Festival Gitar Indonesia, sehingga keputusan Jubing untuk total bermusik memang bukan sembarang keputusan. Dan darinya kita belajar bahwa konsekuensi dari sebuah totalitas dalam menekuni sesuatu adalah eksplorasi yang tiada henti.

Nah, itulah yang kerap jadi persoalan bagi kita: eksplorasi. Ketika berbicara tentang totalitas, begitu banyak orang yang di awal ingin terjun total menekuni suatu bidang. Sayangnya, kadang kita terjun bebas, tidak terarah. Pembelajaran kita tak teratur, setengah-setengah dan membuat semangat kita perlahan-lahan kendur. Akhirnya kita babak belur. Mungkin, kini sudah saatnya memperbaiki totalitas kita dengan eksplorasi pembelajaran yang tertata dan berencana. Dengan cara inilah kita menghargai bakat yang Tuhan berikan kepada kita untuk kita gunakan, kelola dan juga bagikan. (~s.n~)

3 comments:

Anonymous said...

sy sepakat bahwa kemampuan mesti dilatih secara gigih, mas. supaya menghasilkan sesuatu yang tidak setengah2.

Blu3Akazukin said...

saya juga lagi bingung nie

mau jadi komikus apa animator

pastinya aku pingin nekunin semuanya dengan sekuat tenaga

Sidik Nugroho said...

@ Angel: Good Angel. Keep go on.