24.2.10

dik, maukah kau?

dik, maukah kau
menikmati senja terindah?
sebuah gunung harus kita taklukkan
belukar dan ilalang akan kita terjang
pendakian jarang istirahat akan kita adakan
hingga puncak gunung itu tergapai
dan matamu yang lelah-teduh
tentunya akan berubah indah
membaur dengan senyummu
dan ujar-ujarmu yang riang dan manja
: senja, oh, senja!

dik, maukah kau
menikmati senja terindah lagi?
sebuah hutan akan kita terabas
menuju pantai perawan itu
di tepi pulau kita yang sunyi
yang mungkin dihuni binatang buas
tak ada turis di sana
tak ada warkop dan persewaan pakaian renang
namun kau harus memikul kayu bakar
dan aku membawa perlengkapan tenda
berat dik? tak masalah, katamu
hingga peluh yang ada di keningmu kelak kuhapus
dan matamu kembali bersinar
bibirmu kembali bergetar
: senja, oh, senja!

dik, maukah kau
menikmati senja terindah...
lagi?
tolong buatkan aku secangkir teh
maka nanti akan kukisahkan kepadamu
sebentuk kisah yang mengantarmu menjelang malam
tanpa pernah melupakan
: senja kali ini

malang-sidoarjo, dalam bis, menjelang senja
21.02.2010

No comments: