untuk wawan eko yulianto dan denmas marto
kini tak tersisa panas dan sengat
namun hujan penuh deru dan hawa yang bikin menggigil
mereka membawa cerita masa lalu
ketika hujan yang mesra mengguyuri atap rumah
dan menghadirkan lelap atau mimpi malam
kini lumpur berbaur dengan air hujan
mengalir melalui celah-celah tanggul di tepian jalan
pada aliran-aliran itu, aku kini mencari-cari
adakah mimpi yang masih tersisa di sini?
porong-sda, 10 jan 2010
No comments:
Post a Comment