5.5.09

Yesus Manise


Namanya Oma Leskona, seorang Ambon. Ia sudah cukup tua, saya kira lebih dari 60 tahun, ketika saya masih SMP kelas dua dulu. Di saat-saat ini saya dan teman-teman remaja di gereja tiap Minggu bernyanyi koor. Saya menjadi gitarisnya. Macam-macam lagu kami bawakan: dari yang bisa bikin pendengar jingkrak-jingkrak hingga yang slow motion. Di suatu hari saya terpana melihat Oma Leskona berlinang air mata ketika kami menyanyikan lagu Yesus Manise -- kali ini slow motion. Lagu itu, salah satu baitnya berbunyi demikian:

Pagi-pagi beta bangun, mambaca kitab Injil manise
S'panjang hari beta bakarja di ladang Tuhan sio manise
Walau jauh di rantau orang, jauh dari ibu dan bapa
Namun Yesus jaga betae, jaga beta di tanah orange

Kami tahu Oma Leskona merasakan kekuatan kata demi kata di lagu itu. Ia telah menjadi perantau puluhan tahun di Singkawang, Kalimantan Barat, kota yang saya tinggali waktu SMP dulu. Hidup dan pelayanannya bagi Tuhan, terwakili benar lewat lagu itu.

Ya, kata-kata di dalam lagu itu menjadi manis terdengar di telinga Oma Leskona. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita setia bangun pagi, merenungi firman Tuhan, setia melayani dan mengiring Dia, juga merasakan pemeliharaan Tuhan di mana pun Tuhan ijinkan kita berada pada saat ini?

Waktu akan terus merambat. Masa berganti, kehidupan berubah. Dalam semuanya itu, baiklah kita berupaya hingga akhirnya kedapatan setia. Yesus manise, kasih-Nya manis, janji-Nya indah, bagi jiwa yang setia hidup bagi-Nya! (~s.n~)

No comments: