Tentang resensi yang dimuat di Jawa Pos minggu lalu, cukup banyak teman yang mengucapkan selamat dan pujian. Yang aku senangi dan tak terduga, ada seorang ibu yang tertarik ingin belajar menulis resensi buku. Ibu ini ingin belajar menulis, tapi tidak show-up, seperti yang ia sebut dalam e-mailnya yang kulampirkan di bawah. Ini korespondensi kami. Semoga secuil pengisahan proses kreatif ini bisa bermanfaat.
***
E-mail dari Ibu itu:
Pak, apa yang perlu diketahui pertama kali agar bisa menulis resensi buku? Jok (jangan) di jawab beli bukunya dulu & dibaca lo ya, kalo itu ya dah pastilah... Saya pingin bisa, pingin belajar tentang tulis menulis, tapi belajarnya tdk show up... Kalo pak sidik tdk keberatan jawab... thanks banget....
***
Jawaban saya:
Bu,
Terima kasih sudah mau sharing. Untuk menulis resensi, sebenarnya tidak ada panduan khusus. Apalagi sekarang pola resensi sangat dinamis, tidak banyak mengikuti aturan (dalam hal ini bentuk atau isi) model lawas. Kebetulan, saya dulu baca bukunya Daniel Samad berjudul Dasar-dasar Meresensi Buku. Buku itu cukup membantu. Ada beberapa contoh resensi buku di buku itu: dari nonfiksi hingga fiksi.
Namun, hal yang justru paling penting adalah belajar dari para resensor yang karya-karyanya sudah sering dimuat di media massa -- saat ini. Saya kemarin bolak-balik belajar dari Hernadi Tanzil (http://bukuygkubaca.blogspot.com) dan Nur Mursidi (http://etalasebuku.blogspot.com). Saya tidak minta arahan dari mereka, ya... cuma menyimak blog mereka gitu. Saya perhatikan aspek-aspek apa yang biasa mereka sampaikan dalam resensi buku -- bisa kelebihan-kekurangan buku, tema yang diangkat, kualitas bahasa/tata-bahasa, latar belakang penulis, target pembaca, dan lain-lain.
Kemudian saya tentukan buku untuk diresensi. Saya ambil buku yang saya rasa bisa saya resensi. Dalam hal ini saya menilik kemampuan saya. Untuk latihan, saya tidak mungkin ambil buku tentang filsafat, politik, atau apa pun jenis yang di luar minat atau kemampuan saya. Saya pun tidak langsung beli buku baru. Saya latihan meresensi buku lawas. Kalau Ibu lihat di blog saya (http://tuanmalam.blogspot.com) ada beberapa buku lawas yang saya jadikan ajang latihan menulis resensi. Begitu saya merasa resensi saya sudah cukup bagus, saya memberanikan diri menulis resensi buku baru, lalu mengirimkannya ke koran. Eh, ndilalah kok ya dimuat, hehehe....
Begitulah, Bu. Semoga bisa membantu. Kalau ada yang mau ditanyakan, silahkan menghubungi lagi. Saya akan jawab semampu dan sesempat saya.
Salam,
Pak Sidik
No comments:
Post a Comment