17.4.10

Kembali pada Pria Itu

"Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: 'Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,' dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku." (Mazmur 32:5)

Pria itu sedang menghadap para petugas penjara. Mereka menanyakan apakah hukumannya telah membuatnya sadar akan kejahatannya. Ia tidak segera menjawab "ya" atau "tidak". Ia malah berkata kurang lebih demikian, "Dulu aku hanyalah seorang anak muda yang tak punya banyak pertimbangan dan melakukan sebuah kesalahan besar. Andaikan aku dapat kembali pada pria itu dan mengatakan agar dia tidak melakukannya. Namun aku tak bisa...."

Jawaban itu kemudian mendapatkan imbalan stempel bertuliskan "approved". Ya, pembebasan bersyaratnya disetujui!

Pria itu bernama Ellis "Red" Redding. Diperankan oleh aktor ternama Morgan Freeman, pria dalam film The Shawshank Redemption itu menyadarkan saya tentang pentingnya untuk menjadi bijaksana.

Red telah mendekam puluhan tahun di penjara. Penjara sebagai institusi yang menghadirkan suasana statis mampu menghasilkan perenungan yang dinyatakannya. Namun, walaupun tak terpenjara seperti Red, pernahkah Anda berandai-andai untuk kembali menjadi muda? Pernahkah Anda mengingat sebuah kesalahan yang teramat konyol dan terlampau memalukan, dan rasanya berharap itu tidak pernah terjadi?

Jika pernah, sadarilah anugerah Allah. Anugerah itu memampukan kita menyadari keadaan ini: kesalahan kita di masa lalu tak lantas membuat hidup kita jadi berantakan di masa kini. Dalam anugerah-Nya Ia memberi pengampunan kepada kita. Anugerah itu membebaskan. Anugerah Allah itu membuat kita percaya diri. ***

"Tak ada perbuatan yang begitu baik untuk membuat Allah lebih mengasihi kita; tidak ada kesalahan yang begitu parah yang membuat Ia menutup pintu bagi kita."

1 comment:

Frans. Nadeak said...

wah... ternyata,
penikmat film yang sama

film yang luar biasa

The Shawshank Redemption